Minggu, 28 Desember 2014

Perjalanan Sebuah Ilustrasi Ibadah

Hidup bagaikan sebuah perjalanan menaiki kereta. 
Dengan stasiun-stasiun pemberhentiannya. 
Dengan perubahan-perubahan rute perjalanan dan dengan kemalangan-kemalangan

Kita mulai menaiki kereta ini ketika lahir. 
Dan orang tua kita yang memesankan tiket kita

Kita menduga bahwa mereka akan selalu bersama kita dalam perjalanan kereta ini

Namun, disuatu stasiun orang tua kita akan turun dari kereta. 
Dan meninggalkan kita sendiri dalam perjalanan ini

Waktu berlalu, dan penumpang lain akan menaiki kereta ini. 
Banyak diantara mereka akan menjadi orang yg berarti dlm hidup kita. Pasangan kita, teman-teman, anak-anak dan orang-orang yang kita sayangi

Banyak diantara mereka yang akan turun dr kereta selama perjalanan ini. 
Dan meninggalkan ruang kosong dalam hidup kita

Banyak diantara mereka yg pergi tanpa kita sadari. 
Bahkan kita tak sadar dimana mereka duduk dan kapan mereka meninggalkan kereta

Perjalanan kereta ini akan penuh dengan suka cita, duka, impian, harapan, ucapan "halo" & "selamat tinggal" & perpisahan

Perjalanan yang indah akan diwarnai dengan saling menolong, saling mengasihi dan hubungan baik dengan seluruh penumpang kereta. Dan memastikan bahwa kita memberi yang terbaik agar perjalanan mereka nyaman

Satu misteri dalam perjalanan yang mempesona ini adalah: kita tak tahu distasiun mana kita akan turun

Maka kita harus hidup dengan cara terbaik. Menyesuaikan diri. Memaafkan dan melupakan kesalahan orang. 
Dan memberikan yg terbaik yg kita miliki

Sangatlah penting untuk melakukan ini. Sebab, bila tiba saatnya bagi kita utk meninggalkan kereta. 
Kita harus meninggalkan kenangan indah bagi mereka yang meneruskan perjalanan di dalam kereta kehidupan

Terima kasih. Kalian telah menjadi salah satu  penumpang istimewa didalam kereta kehidupanku. Aku tak tahu kapankah aku akan tiba distasiunku. Namun, aku tak ingin lupa utk mengucapkan : "Terima Kasih"

Repost dari group WA
28 Desember 2014

Jumat, 26 Desember 2014

Bertambah Usia

Tuhan, Engkau mengenalku lebih baik daripada aku mengenal diriku sendiri

Usiaku terus bertambah, dan suatu hari nanti aku akan menjadi tua

Bebaskan pikiranku untuk tidak lagi mengulang detail-detail yang tak ada habisnya

Beri Aku sayap untuk langsung menuju pokok permasalahan

Tolonglah aku untuk menjalani dengan penuh kesabaran

Aku tak berani meminta agar daya ingatku meningkat,
Tapi aku memohon bertambahnya kerendahan hati & berkurangnya sifat keras kepala
saat ingatanku tampak berbenturan dengan ingatan orang lain

Ajari aku pelajaran yang berharga bahwa kadang kala aku melakukan kesalahan

Buatlah aku penuh perhatian tetapi tidak tergantung perasaan. suka membantu tetapi tidak suka memerintah

Dengan persediaan kebijaksanaku yang berlipat, tampaknya sayang untuk tidak menggunakannya tapi Engkau tau, Tuhan.Aku ingin tetap memiliki sejumlah teman sampai akhir hidupku.

Beri Aku kemampuan untuk melihat hal-hal baik ditempat-tempat yang tak terduga dan beri aku, Tuhan. Karunia untuk memberitahuku itu kepada mereka

-Dale Evans Roger-

Ditulis kembali pada tanggal 27 Desember 2014